Selamat Sore :) Kali ini kita akan bahas tentang misteri Hajar Aswad. Check it !

ASAL – USUL HAJAR ASWAD
Ketika Nabi Ibrahim a.s bersama anaknya membangun Ka’bah
banyak kekurangan yang dialaminya. Pada mulanya Ka’bah itu tidak ada bumbung
dan pintu masuk. Nabi Ibrahim a.s bersama Nabi Ismail mau membangunnya dengan
meninggikan bangunannya dan mengangkut batu dari berbagai gunung. setelah
bangunan Ka’bah itu hampir selesai, ternyata Nabi Ibrahim masih merasa
kekurangan sebuah batu lagi untuk diletakkan di Kaabah. Nabi Ibrahim berkata
pada Nabi Ismail, “Pergilah engkau mencari sebuah batu yang akan aku letakkan sebagai
penanda bagi manusia.” Kemudian Nabi Ismail a.s pun pergi dari satu bukit ke
satu bukit untuk mencari batu yang baik dan sesuai. Ketika Nabi Ismail a.s
sedang mencari batu di sebuah bukit, tiba-tiba datang malaikat Jibril a.s
memberikan sebuah batu yang cantik. Nabi Ismail dengan segera membawa batu itu
kepada Nabi Ibrahim a.s. Nabi Ibrahim a.s. merasa gembira melihat batu yang
sungguh cantik itu, beliau menciumnya beberapa kali. Kemudian Nabi Ibrahim a.s
bertanya, “Dari mana kamu dapat batu ini?” Nabi Ismail berkata, “Batu ini
kuterima dari yang tidak memberatkan cucuku dan cucumu (Jibril).” Nabi Ibrahim
mencium lagi batu itu dan diikuti oleh Nabi Ismail a.s. Sehingga sekarang Hajar
Aswad itu dicium oleh orang-orang yang pergi ke Baitullah. Siapa saja yang
bertawaf di Ka’bah disunnahkan mencium Hajar Aswad.
Hajar Aswad adalah batu hitam yang terletak di sudut
sebelah Tenggara Ka’bah, yaitu sudut dari mana Tawaf dimulai. Hajar Aswad
merupakan jenis batu ‘RUBY’ yang diturunkan Allah dari surga melalui malaikat
Jibril. Hajar Aswad terdiri dari delapan keping yang terkumpul dan diikat
dengan lingkaran perak. Batu hitam itu sudah licin karena terus menerus di
kecup, dicium dan diusap-usap oleh jutaan bahkan milyaran manusia sejak Nabi
Adam, yaitu jamaah yang datang ke Baitullah, baik untuk haji maupun untuk
tujuan Umrah. Hadist Sahih riwayat Imam Bathaqie dan Ibnu ‘Abas RA, bahwa Rasul
SAW bersabda: “Allah akan membangkitkan Al-Hajar (Hajar Aswad) pada hari
kiamat. Ia dapat melihat dan dapat berkata. Ia akan menjadi saksi terhadap
orang yang pernah memegangnya dengan ikhlas dan benar”. Hadis tersebut
mengatakan bahwa disunatkan membaca do’a ketika hendak istilam (mengusap) atau
melambainya pada permulaan thawaf atau pada setiap putaran, sebagai mana, diriwayatkan
oleh Ibnu Umar RA. Artinya: “Bahwa Nabi Muhammad SAW datang ke Ka’bah lalu
diusapnya Hajar Aswad sambil membaca Bismillah Wallahu Akbar”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar